Sabtu, 06 November 2021

Tipologi Penuntut ilmu

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kembali lagi di blog saya, sudah saya sampaikan tentang tipologi Penuntut ilmu yang tidak baik, kali ini saya akan membahas tentang tipologi Penuntut Ilmu yang baik. 

Pendidikan sekarang itu tidak ada sangkut pautnya sama pedoman agama Islam baik Al-Quran maupun Hadits. Karena sumber ilmu itu adalah Al-Quran dan hadits, ilmu fisik ( ilmu alam semesta, fisik manusia, hewan, tumbuhan dll). 

Karena dari Al-Quran bisa terurai ilmunya kayak seperti ilmu tafsir al-Qur'an,dll.hadits bisa terurai ilmunya seperti ilmu tafsir hadits, dll. Begitu pula dengan ilmu dunia bisa terurai ilmunya seperti ilmu biologi, ilmu fisika, ilmu geologi dll. 

Maka dari itu pendidikan itu harus terkait dengan sumber ilmunya. Sumber ilmunya itu adalah Al-Quran dan hadits. 

Ini jadi PR bagi pendidikan sekarang. Karena kalo pendidikan sekarang terkait dengan sumber ilmunya (Al-Quran dan hadits) maka akhlak Penuntut ilmu akan baik dan InsyaAllah negeri ini akan maju 

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَءَاتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ

Artinya : “Dan orang – orang yang mendapat petunjuk Allah, Allah menambah petunjuk kepada mereka, dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya” (QS. Muhammad : 17).

Maksud dari surat Muhammad ayat 17 adalah apabila kita mempelajari ilmu, maka Allah akan mempermudah ilmu yang lain juga dan Allah akan memberikan balasan dari ketaqwaan nya. 

Ilmu disini adalah adab terlebih dahulu, karena kalo adab sudah kita pelajari maka InsyaAllah ilmu yang lain akan mudah dipelajari nya. 

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ 

Artinya : “ Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk  agama) Islam. (QS. 6, Al-An’am : 125)

Maksudnya dari QS Al-An'am adalah kita pasti tau gimana Umar bin Khattab sebelum masuk islam, Umar bin Khattab adalah orang yang keras fisik, kepalanya maupun hatinya, Sampai pernah Umar bin Khattab mengambil alquran yg sedang dibaca oleh adeknya dan di injak alquran tersebut oleh Umar. Setelah itu Allah melapangkan dada ( hati) Umar bin Khattab untuk memeluk agama Islam. Dan setelah Umar bin Khattab masuk islam, dia adalah orang yang paling membela agama Islam. 

 مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ 

Artinya : “ Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara Hamba-hambanya, hanyalah Ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Fathir : 28)

Yang dimaksud ulama pada Surat Fatir adalah:

1.Orang – orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah (Pendapat Ibnu Abbas).

2.‘Alim itu adalah orang yang takut pada Allah SWT (Pendapat Mujahid & As-Sya’abi)

3.Orang yang tidak takut kepada Allah, dia itu bukanlah disebut seorang ‘Alim (Pendapat Ar-robi’ bin Anas).

الْعِلْمُ سَبِيْلُ الْخَشْيَةِ فَمَنْ لَا عِلْمَ لَهُ بِاللهِ فَلَا خَشْيَةً لَهُ إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءِ .(أَيْسَرُ التَّفَاسِيْرِ)
Artinya : “ Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah, barang siapa yang tidak mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya.  Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara Hamba hambanya, hanyalah Ulama”. 

Ciri-ciri Penuntut ilmu yang baik, antara lain sebagai berikut:

1. Menjadikan apa yang di dengarkan dari kebenaran menjadikan ilmu. 

إِنَّهُمْ عَلِمُوْا مَا سَمِعُوْا وَعَمِلُوْا مَا عَلِمُوْا ( ا لضَّحَّا ك )  

Artinya : Sesungguhnya mereka menjadikan ilmu terhadap apa yang mereka dengar dan mengamalkan apa yang telah mereka ketahui (pendapat Adhahak).

Maksudnya adalah apapun yang kita dengarkan ucapan (perkataan) yang mengandung ilmu yang tidak kita ketahui sebelumnya orang lain baik dari anak kecil maupun dari orang dewasa, jadikan Ucapan itu sebagai ilmu. 

2. Mengamalkan kebenaran yang kita dapatkan. 

Maksudnya adalah apabila kita memiliki ilmu maka kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

3. Hati terasa lapang ketika mendengarkan kebenaran

شَرَحَ صُدُ وْرُهُمْ بمِاَ هُمْ عَلَيْهِ مِنَ الْإِ يمْاَ ن

Artinya : Dada mereka lapang ketika menerima kebenaran sebagai konsekuensi iman.

Maksudnya adalah apabila kita dinasehati sama orang lain tentang kebenaran, terus hati ( dada) terasa lapang karena mendengar dan menerima kebenaran dari orang tersebut. 

4. Bertambah nya ilmu menambah diikuti dengan rasa takut kepada Allah SWT. 

 أَتَا هُمُ الْخَشْيَةَ ( الربيع بن أَنس ) 
Bertambah rasa takutnya (kepada Allah). (Menurut Rabi’ Bin Annas). 

Maksudnya adalah apabila ilmu kita bertambah dan membuat kita lebih takut kepada Allah, Jangan seperti Abu Jahal yang memiliki ilmu tapi bikin menjauhkan dia dari ketaqwaan kepada Allah. Semoga semakin bertambah ilmunya kita, bisa menambahkan ketaqwaan kita kepada Allah. 





Tidak ada komentar:

Dakwah di Tha'if

Rasullah  Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pergi ke tha'if bersama dengan anak beliu yang bernama zaid bin haritsah untuk mena w arkan isla...